Thursday, September 15, 2005

SEPI

Ingin ku robek wajah senja
Menyibak semua misteri alam
Muak aku mendengar kata ‘TAKDIR’
Aku merintih dalam tangis senja ungu...
Menangisi sosok dibalik kabut


Sang Mawar melepaskan kelopak keindahannya
Jatuh dan hancur oleh tanah...
Aroma yang begitu harus harum

Ternoda dengan aroma dinginnya tanah...
Ku tanya bulan tentang arti hidup ini
Dia terdiam tanpa mampu menjawab
Sepanjang usianya dia sendiri tak pernah merasakan terang
Hanya dingin dan kelam menyelimuti
Mendendangkan lagu tentang kelam.

Ku tanya Sang Bola Api tentang arti hidup ini…
Dia tertawa keras sekali penuh keangkuhan
Sesaat dia terdiam sembunyi dibalik awan
Dibalik keperkasaannya dia sendirian Kesepian....

Oh, Sang Penguasa Hidup !
Ragaku...
Tidak berdaya....
Lemah tanpa jiwanya.....
Daku bukan apa-apa
Hanya seonggok ketidak berdayaan
Yang merintih dalam kesendirian

0 Comments:

Post a Comment

<< Home