Monday, July 09, 2007

Mimpi Yang USang


Mimpi kini semakin usang
Menampar dengan realita..

Kupalingkan wajah
Tapi tak dapat ku tahan air mata

Aku ulurkan tangan
Meraih sepasang tangan semu

Aku terhempas kembali
Ke lubang yang sama dengan mimpi yang menipis
Membuatku sesak dengan kenyataan

Aku menangis...aku terluka
Aku takut...
Aku tengadahkan wajah hadapi kenyataan

Kamu bukanlah ’Selamanya”

Tundukkan wajah menikmati sisa-sisa mimpi
Disetiap hembusan nafasku
Kian sesak oleh kenyataan dan air mata

Thursday, April 26, 2007

Aku Akan Menunggu


Dulu kamu pernah berkata...aku menunggumu

Saat ku katakan jangan menunggu ku

Kamu berkata...aku tetap menunggumu

Saat ku katakan lepaskan aku pergi bersama kenangan kita

Kamu berkata...aku akan menunggumu selamanya

Saat ku katakan aku tidak mungkin bersamamu

Kamu berkata...aku akan tetap menunggumu


Kini saat semua belenggu terlepas

Saat kaki bebas melangkah

Saat aku bisa menari dibawah mentari musim semi

Dimanakah engkau ?

Masihkah engkau menunggu ?

Ataukah engkau sudah menemukan pelangi di langit birumu ?


Yang ku tahu...aku menunggu disini

Tempat sepi dibawah sapuan angin utara

Tempat dulu engkau berdiri dan berkata...Aku Akan Selalu Menunggu

Wednesday, September 20, 2006

aku

aku teriak...sepi
aku menangis..hampa
aku meronta...beku
aku genggam hati...HANCUR

Monday, August 28, 2006

BURNED ALIVE (SOUAD)



Judul: Burned Alive (edisi terjemahan)
Penulis: Souad
Penerjemah: Khairil Azhar
Penerbit: Pustaka Alvabet, Jakarta
Cetakan: Pertama, April 2006
Tebal: 290 halaman

Perempuan hamil tua itu duduk dalam posisi membungkuk sambil membilas tumpukan cucian. Sayup-sayup terdengar pintu berderit. Saat menoleh kebelakang, lelaki bertubuh besar sudah berdiri di hadapannya. Orangitu, Hussein, suami kakak perempuannya, Noura. "Jadi, perutmu sudahbesar, ya?" tanya Hussein, beringas. Pucat pasi rona mukanya, ngeri membayangkan apa yang bakal diperbuat lelaki itu. "Aku akan mengurusmu!" ulang Hussein.

Perempuan itu kembali menunduk, membilas tumpukan pakaian kotor. Sejurus kemudian,ia merasakan cairan dingin mengalir di kepalanya, menetes ke pipi,leher, kuduk, bahu hingga pergelangan tangan. Secepat kilat Husseinmelemparkan korek api ke tubuh perempuan yang baru saja tersirambensin itu. Api menyala, melalap tubuh itu. Terbirit-birit ia laridalam keadaan terpanggang, mengerang kesakitan, berteriak minta tolong. Selesai sudah tugas Hussein "mengurus" Souad, adik iparnya itu.

Souad sedang sekarat, sebentar lagi bakal mati.Souad harus dilenyapkan. Ia aib yang telah merusak kehormatan keluarga. Hamil sebelum menikah. Maka, ia harus dirajam. Bukan dengan cara diarak keliling kampung lalu dilempari batu sampai mati. Itu sama saja dengan mempertontonkan aib di hadapan orang banyak. Hukuman bagi perempuan itu adalah rajam terselubung. Direncanakan ayah, ibu, saudara laki-laki dan ipar-iparnya. Pembunuhan yang rapi, cepat, dan tak berbekas.

Tubuhnya disiram bensin, lalu disulut korek api. Hussein terpilih sebagai eksekutornya. Inilah kesaksian tentang perempuan malang yang tinggal di sebuah desakecil kawasan Tepi Barat, Palestina. Kisah nyata perihal kejahatan atas nama kehormatan. Dituturkan dengan cara amat rapi dan tertata oleh seorang korban yang selamat, Souad, lewat novelnya Burned Alive.

Souad memang selamat, tetapi 24 kali operasi kulit yang dilakukan disebuah rumah sakit di Swiss tak mampu mengembalikan tubuhnya utuhseperti semula. Kulit wajahnya penuh luka bakar, kuping sebelahkirinya tinggal separuh. Leher, kuduk, punggung, dan kedua pergelangantangannya membekaskan sisa kejahatan yang sukar terlupakan. Setiap hari, Souad harus mengenakan baju leher panjang, menutupibekas-bekas luka panggang itu.

Terlahir sebagai perempuan adalah kutukan. Begitu keyakinan yang kokoh dipegang gadis-gadis belia ditanah kelahiran Souad. Seorang gadis mesti berjalan cepat, kepala menunduk seperti menghitung jumlah langkah yang diayunkan. Tak boleh tengadah, dilarang menoleh kekiri, ke kanan. Jangan coba-coba menantang sorot mata laki-laki karena akan dituduh charmuta (perempuan jalang). Bila keluar rumah, dilarang jalan sendiri, mesti ditemani ibu atau saudara perempuan.

Bila tak ada mereka, keluarlah dengan sekawanan domba peliharaan sambil memikul seikat rumput atau sekeranjang buah ara. Itu lebih aman sebab semua perempuan harus bekerja, bahkan hanya perempuanlah yangbekerja. Mencukur bulu domba, memerah susu kambing, membuat keju,memetik buah tomat, dan panen gandum. Anak laki-laki adalah raja. Saudara-saudara perempuan harus melayani semua kebutuhannya. Mencuci pakaian, menyediakan air panas sebelummandi, menyuguhkan teh, dan menyiapkan kuda sebelum ditunggangi.

Assad, satu-satunya saudara laki-laki Souad, bebas keluar rumah.Bersekolah di kota. Perempuan dilarang bersekolah. Mereka hanya menggembala domba,sesekali harus tidur di kandang bila ada kambing melahirkan. Mesti ditunggu, sambil tidur di tumpukan jerami. Tidur di kandang kambing,tetapi tak lebih berharga dari kambing-kambing itu. Binatang hasilkan susu, sementara anak-anak perempuan hanya beban, aib keluarga yang harus segera disingkirkan. Pernah Souad tak sengaja memetik tomat mengkal, semestinya ia hanya memetik tomat-tomat matang saja. Berkali-kali ikat pinggang ayahmendarat di punggungnya. Souad merintih kesakitan, tetapi lelaki itumakin kencang mencambuki tubuh gadis kecil itu hingga punggungnya penuh luka memar, sukar ia tidur telentang. Satu-satunya kebebasan yang dapat diimpikan Souad adalah perkawinan.Pergi dari rumah, tinggal di rumah suami dan tak pernah kembali. Meskidi rumah baru itu tiada jaminan tak akan ditampar dan dihajar suami.Terbebas dari mulut harimau, masuk ke mulut singa.

Jika seorang perempuan pulang ke rumah orangtua (mengadu karena seringdipukuli suami), itu aib! Maka, keluarga akan mengembalikannya kerumah suami. Tak apa-apa dihajar lagi, asal jangan pulang membawa aib.Meski begitu, Souad tetap ingin menikah. Celakanya, saat laki-laki datang melamar, ia terhalang sebab, Kainat,saudara perempuan yang lebih tua, belum bersuami. Melangkahinya juga aib.

Itu sebabnya Souad nekat menjalin hubungan dengan Faiez, lelaki idamannya. Sembunyi-sembunyi mereka bertemu di balik rimbun ilalangsaat Souad menggembala domba. Bercumbu, bermesraan hingga datanglahpetaka itu: Souad hamil. Kesalahannya tak terampuni. Ayah, ibu, Assad,dan Hussein menyusun siasat untuk segera melenyapkan Souad. Berkat Jaqueline, Souad yang sekarat di sebuah rumah sakit(Jerussalem) berhasil diselamatkan. Ia dan Marwan (bayi yang lahir prematur) diboyong ke Swiss, menjalani 24 kali operasi hingga dapatbertahan hidup. Semula, kesaksian ini hanyalah cara Souad menjelaskan status Marwan kepada Laetitia dan

Nadia, dua putri dari perkawinannya dengan Antonio. Hasilnya tak sesederhana yang dibayangkan Souad. Burned Alivetelah diterjemahkan ke dalam 28 bahasa di 29 negara. Diam-diam Souad berharap buku ini tersebar sampai ke desa kecil diTepi Barat, Palestina. Ia ingin dunia tahu, pembunuhan-pembunuhan atasnama kehormatan itu masih terus berlangsung hingga kini.

## buku ini satu2nya buku yang setiap kalimatnya membuat aku ternganga dan berucap " Ya Allah"..buku yang menceritakan kalau harga seorang wanita lebih rendah dari seekor sapi. Gak terbayangkan di zaman serba modern begini masih ada wanita yang tersiksa...dianiaya...direndahkan..bahkan dibunuh 'atas nama kehormatan'...YOU MUST READ THIS BOOK !!!!

Cinta Sendiri ( by : Kahitna)

Kau ungkapkan kepadaku
‘Kan ada saatnya nanti engkau milikku satu

* Ku menunggu dalam bimbang
Adakah sesungguhnya aku

Kasih yang kau inginkan

Reff: Biar aku pergi,
bila tak juga pasti
Adakah selama ini,
aku cinta sendiri

Biar aku menepi,
bukan lelah menanti
Namun apalah artinya cinta pada bayangan

* * Pedih aku rasakan
Kenyataannya cinta tak harus s’lalu miliki
Jujur aku tak yakin bisa


Jalani hari tanpa dirimu ohh…
Namun apalah artinya cinta pada bayangan
Biar aku yang pergi,bila tak juga pasti
Adakah selama ini aku cinta sendiri
Biar aku menepi
Namun apalah artinya cinta pada bayangan


Oh… pedih aku rasakan
Kenyataannya cinta tak harus s’lalu miliki

## Memang paling menyakitkan saat cinta pada bayangan.Tidak mampu diraih. Hanya dapat dipandangi.Saat sinar mentari datang,bayangan itu akan menghilang dan sangat menyakitkan menyadari kalau selama ini kita hanya 'sendirian'.Setelah sekian lama kita menunggu..menunggu..menunggu..terus menunggu.Ternyata yang kita cintai hanya bayangan

Tuesday, August 22, 2006

Kegelapan

Kegelapan selalu melambangkan ketakutan...
Kegelisahan...
Namun kegelapan juga membawa harapan

Aku di kegelapan meringkuk dalam ketakutan
Dalam kegelisahan
Namun tetap berharap akan sebuah munculnya bias cahaya

Monday, August 21, 2006

dentuman


dentuman pertama,
jalan kita bertemu
membuai kita dalam alunan cinta
bersama menganyam pelangi
bermandikan kemilau mentari


dentuman kedua,
jalan kita terpisah
jiwa terkoyak
kata perpisahan tak pernah terucap
membeku bersama puing hati


dentuman ketiga
jalan kita kembali bertemu
bersama berusaha memahami takdir
membangun kembali puing mimpi
meraih mentari pagi


dentuman keempat
angin memisahkan kita
menyisakan kerinduan tiada terperi
menyisakan penyesalan
hati terbenam dalam air mata


dentuman kelima
kita dipertemukan kembali
mengapa kita serasa dipermainkan hidup?
bertemu disaat jurang bernama 'kenyataan' terbentang
hanya mampu saling memandang

merobek hati melambungkan rindu
menyisakan lubang besar di puzzle hidupku
menangisi kenangan menyalahi segalanya
ingin ku hentikan waktu

cukup ! aku lelah
aku TERLUKA
aku tidak mampu kehilangan dia lagi
biarkan waktu terhenti
walau saat ini...
aku hanya mampu memandanginya dari kejauhan
tanpa mampu mendekapnya
meraihnya..

setidaknya aku bisa memandangnya

Hapuz Aku ( By : Nidji)

Kutuliskan kesedihan
Semua tak bisa kau ungkapkan
Dan kita kan bicara dengan hatiku

Buang semua puisi
Antara kita berdua
Kau bunuh dia sesuatu
Yang kusebut itu cinta

Yakinkan aku Tuhan
Dia bukan milikku
Biarkan waktu waktu
Hapus aku

Sadarkan aku Tuhan
Dia bukan milikku
Biarkan waktu waktu
Hapus aku

# mengapa sulit sekali menghapus semua kenangan yang telah terukir atau hanya aku saja yang tidak rela melepaskan semua mimpi itu pergi ? bagaimana aku melepas kenangan itu jika kenangan itu adalah separuh jiwaku ? separuh hatiku ?

Wednesday, August 16, 2006

Suatu Tempat Bernama..MIMPI


Senyum diantara derai air mata,
Merobek luka itu kembali berdarah
Ah ! Aku tersentak...
Kembali tersentak..
Pintu yang telah lama aku tutup
Hingga kuncinya pun telah kupatahkan
Kini terbuka...hancur hingga tak dapat kututup kembali
Semua rasa terbang menyatu dalam belaian pelangi

Kenapa masih saja pintu itu bisa terbuka ?
Baru aku bisa melangkah...kini aku terdiam
Tidak mungkin merubah apa isi di dalam pintu itu
Ruangan itu tetap hangat oleh kenangan-kenangan
Kenangan yang hanya aku dan kamu yang tahu
Begitu indah dibawah mentari musim semi
Betapa aku merindukan kehangatan itu


Setelah melalui panjang dan kelamnya malam ini
Ternyata aku tetap si pengecut yang takut akan kenyataan
Aku tetap memilih dibuai mimpi-mimpi lagi
Impian yang terpisah antara kenyataan
Impian hanya punya aku dan kamu
Karena disitulah kita hanya mampu bersama


Bergandengan tangan dibawah mentari
Duduk berpelukan dibawah mentari jingga
Tidak ada yang lain disana,,,hanya aku dan kamu

Di suatu tempat yang bernama "MIMPI"