Tuesday, December 06, 2005

Terdiam


Aku masih saja terdiam disini...dipojok dalam kelam diselimuti dingin. Isak tangis ku telah tersamar oleh waktu hingga semakin menghilang. Aku kemudian terdiam membisu dalam keheningan berusaha memahami semua kelam. Beku. Beku sudah pikiran aku. Gak bisa diajak kompromi lagi. Membeku bersama duka nestapa yang terus mencambukku.

TUUUUHHAAANNNN !!!!!! Dengan lantang ku berteriak. Penuh kemarahan. Penuh kekecewaan. Penuh kedukaan. Hening. Sunyi. Tetap semua sepi. Tiada jawaban. Tiada aksara yang mampu menenangkan gemuruh di hatiku. Kenapa ? Mengapa ? Ah....pertanyaan bodoh itu kembali memenuhi ruang kosong kepalaku.
Aku bertanya pada kawan-kawan ku akan keberadaan ku..akan keberadaan Tuhan. Aku bertanya pada ahli Ulama, aku bertanya pada semua yang mampu berkata-kata...tentang Tuhan dan tentang 'aku'. Semua memberikan dalil-dalil indah, semua mengatakan Tuhan itu dengan segala keindahan aksara yang mereka miliki.


Aku terdiam. Aku berusaha mendengarkan dan mencerna. Berusaha menemukan jawaban-jawaban pertanyaan aku di setiap indahnya aksara mereka. Kemudian aku berkata-kata kepada mereka dengan aksara-aksara kemarahan, kekecewaan, keputusasaan....Mereka terdiam...Mereka terdiam tanpa mampu lagi menjawab dengan indahnya aksara mereka. Semua omong kosong !!! Tidak ada yang mampu menjawab lagi semua pertanyaan-pertanyaanku.

Di sinilah aku berada. Terdiam. Dipojok ruang kelam. Di selimuti dingin....terus mencari jawaban..terus...dan terus berusaha mencari jawaban...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home