Tuesday, December 06, 2005

BERHENTI !!!


Di sini aku menangis tersedu-sedu. Menangisi sesuatu yang terasa hilang di hatiku. Sesuatu yang aku tidak mengerti. Sesuatu yang singgah pun tak jua dihatiku. Aku menjadikan hampa teman bicaraku, dan kosong adalah jawabannya. Ingin ku robek selimut kelam, namun terlalu jauh untuk ku raih dan terlalu semu untuk ku genggam.

Sosok itu adalah mata ku, dialah bahuku, dialah telingaku,dialah aksara mulutku, dialah tulang kerangka penopang tubuhku. Kini dia pergi dalam sekali pelukan, meninggalkan aku yang buta, bisu, tuli, teronggok lemah bagai seonggok daging tanpa tulang.

Jika aku menangis, apa yang ku tangisi dimana aku tahu sejak awal sosok itu hanya singgah tanpa mampu menetap dalam ruang masa ku yang singkat ini. Jika aku marah, apa yang membuatku marah ?

Berhenti ! Jangan tertawakan aku ! Jangan menunjuk aku ! Jangan mencaci maki aku ! Jangan menjadi jaksa untukku dan jangan bertindak sebagai hakim dalam hidupku. Aku berhak menjadi apa yang aku mau. Aku berhak untuk menikmati hidupku yang singkat ini. Aku hanya ingin bahagia. Tanpa ikatan. Tanpa kepedihan. Tanpa air mata.

Sudah lama aku terikat dalam sebuah ruang masa. Mengikatku hingga aku terluka dan bersimbah darah. Apakah kamu menolong aku ? Apakah kamu mendengar jeritanku ? Apa kamu merasakan yang aku rasakan ? Jangan, jangan pernah kalian mengadili aku !

Kini aku merenung kosong dalam ruang hampa. Sesekali pernah kucoba melangkah dari ruang ini, namun mereka kembali mengadili aku tanpa memberiku kesempatan untuk membela diri. Mereka menertawakan aku lagi. Ingin aku membungkam mereka semua dengan semua nestapaku.

Biar kini aku kembali terpojok dalam ruang hampaku. Aku akan duduk disini hingga tiba saatnya aku yang mengadili mereka semua. Aku yang menghancurkan mereka semua dengan murkaku. Aku tampar mereka dengan nestapaku. Kini aku hanya akan duduk diam. Dalam ruang hampaku…

0 Comments:

Post a Comment

<< Home