Wednesday, December 14, 2005

MALAM


Telah lama aku terdiam dalam pekatnya malam. Pekatnya telah mematahkan keangkuhan ku. Pernah sesekali ku lihat guratan cahaya yang ku kira malam telah berakhir dan indahnya pagi kan menjelang dengan sinar mentari yang begitu hangat. Menghangatkan tubuh ku yang menggigil dalam pekatnya malam panjang.

Bohong ! Ternyata semua hanya kebohongan. Mentari berusaha merobek selimut kelam ku. Tapi gagal. Kelam ku terlalu kuat untuk dikalahkan. Aku berteriak..teriakkan tanpa suara. Kemudian aku menangis sekencang-kencangnya seperti bayi saat baru dilahirkan. Kemudian aku kembali terdiam. Menikmati dingin yang membungkus tubuhku. Mematahkan keangkuhan ku, Mematahkan semangat ku. Aku kembali terdiam. Sendiri...dalam pekatnya malam.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home