BURNED ALIVE (SOUAD)
Judul: Burned Alive (edisi terjemahan)Penulis: SouadPenerjemah: Khairil AzharPenerbit: Pustaka Alvabet, JakartaCetakan: Pertama, April 2006Tebal: 290 halamanPerempuan hamil tua itu duduk dalam posisi membungkuk sambil membilas tumpukan cucian. Sayup-sayup terdengar pintu berderit. Saat menoleh kebelakang, lelaki bertubuh besar sudah berdiri di hadapannya. Orangitu, Hussein, suami kakak perempuannya, Noura. "Jadi, perutmu sudahbesar, ya?" tanya Hussein, beringas. Pucat pasi rona mukanya, ngeri membayangkan apa yang bakal diperbuat lelaki itu. "Aku akan mengurusmu!" ulang Hussein. Perempuan itu kembali menunduk, membilas tumpukan pakaian kotor. Sejurus kemudian,ia merasakan cairan dingin mengalir di kepalanya, menetes ke pipi,leher, kuduk, bahu hingga pergelangan tangan. Secepat kilat Husseinmelemparkan korek api ke tubuh perempuan yang baru saja tersirambensin itu. Api menyala, melalap tubuh itu. Terbirit-birit ia laridalam keadaan terpanggang, mengerang kesakitan, berteriak minta tolong. Selesai sudah tugas Hussein "mengurus" Souad, adik iparnya itu.Souad sedang sekarat, sebentar lagi bakal mati.Souad harus dilenyapkan. Ia aib yang telah merusak kehormatan keluarga. Hamil sebelum menikah. Maka, ia harus dirajam. Bukan dengan cara diarak keliling kampung lalu dilempari batu sampai mati. Itu sama saja dengan mempertontonkan aib di hadapan orang banyak. Hukuman bagi perempuan itu adalah rajam terselubung. Direncanakan ayah, ibu, saudara laki-laki dan ipar-iparnya. Pembunuhan yang rapi, cepat, dan tak berbekas. Tubuhnya disiram bensin, lalu disulut korek api. Hussein terpilih sebagai eksekutornya. Inilah kesaksian tentang perempuan malang yang tinggal di sebuah desakecil kawasan Tepi Barat, Palestina. Kisah nyata perihal kejahatan atas nama kehormatan. Dituturkan dengan cara amat rapi dan tertata oleh seorang korban yang selamat, Souad, lewat novelnya Burned Alive. Souad memang selamat, tetapi 24 kali operasi kulit yang dilakukan disebuah rumah sakit di Swiss tak mampu mengembalikan tubuhnya utuhseperti semula. Kulit wajahnya penuh luka bakar, kuping sebelahkirinya tinggal separuh. Leher, kuduk, punggung, dan kedua pergelangantangannya membekaskan sisa kejahatan yang sukar terlupakan. Setiap hari, Souad harus mengenakan baju leher panjang, menutupibekas-bekas luka panggang itu. Terlahir sebagai perempuan adalah kutukan. Begitu keyakinan yang kokoh dipegang gadis-gadis belia ditanah kelahiran Souad. Seorang gadis mesti berjalan cepat, kepala menunduk seperti menghitung jumlah langkah yang diayunkan. Tak boleh tengadah, dilarang menoleh kekiri, ke kanan. Jangan coba-coba menantang sorot mata laki-laki karena akan dituduh charmuta (perempuan jalang). Bila keluar rumah, dilarang jalan sendiri, mesti ditemani ibu atau saudara perempuan. Bila tak ada mereka, keluarlah dengan sekawanan domba peliharaan sambil memikul seikat rumput atau sekeranjang buah ara. Itu lebih aman sebab semua perempuan harus bekerja, bahkan hanya perempuanlah yangbekerja. Mencukur bulu domba, memerah susu kambing, membuat keju,memetik buah tomat, dan panen gandum. Anak laki-laki adalah raja. Saudara-saudara perempuan harus melayani semua kebutuhannya. Mencuci pakaian, menyediakan air panas sebelummandi, menyuguhkan teh, dan menyiapkan kuda sebelum ditunggangi.Assad, satu-satunya saudara laki-laki Souad, bebas keluar rumah.Bersekolah di kota. Perempuan dilarang bersekolah. Mereka hanya menggembala domba,sesekali harus tidur di kandang bila ada kambing melahirkan. Mesti ditunggu, sambil tidur di tumpukan jerami. Tidur di kandang kambing,tetapi tak lebih berharga dari kambing-kambing itu. Binatang hasilkan susu, sementara anak-anak perempuan hanya beban, aib keluarga yang harus segera disingkirkan. Pernah Souad tak sengaja memetik tomat mengkal, semestinya ia hanya memetik tomat-tomat matang saja. Berkali-kali ikat pinggang ayahmendarat di punggungnya. Souad merintih kesakitan, tetapi lelaki itumakin kencang mencambuki tubuh gadis kecil itu hingga punggungnya penuh luka memar, sukar ia tidur telentang. Satu-satunya kebebasan yang dapat diimpikan Souad adalah perkawinan.Pergi dari rumah, tinggal di rumah suami dan tak pernah kembali. Meskidi rumah baru itu tiada jaminan tak akan ditampar dan dihajar suami.Terbebas dari mulut harimau, masuk ke mulut singa. Jika seorang perempuan pulang ke rumah orangtua (mengadu karena seringdipukuli suami), itu aib! Maka, keluarga akan mengembalikannya kerumah suami. Tak apa-apa dihajar lagi, asal jangan pulang membawa aib.Meski begitu, Souad tetap ingin menikah. Celakanya, saat laki-laki datang melamar, ia terhalang sebab, Kainat,saudara perempuan yang lebih tua, belum bersuami. Melangkahinya juga aib. Itu sebabnya Souad nekat menjalin hubungan dengan Faiez, lelaki idamannya. Sembunyi-sembunyi mereka bertemu di balik rimbun ilalangsaat Souad menggembala domba. Bercumbu, bermesraan hingga datanglahpetaka itu: Souad hamil. Kesalahannya tak terampuni. Ayah, ibu, Assad,dan Hussein menyusun siasat untuk segera melenyapkan Souad. Berkat Jaqueline, Souad yang sekarat di sebuah rumah sakit(Jerussalem) berhasil diselamatkan. Ia dan Marwan (bayi yang lahir prematur) diboyong ke Swiss, menjalani 24 kali operasi hingga dapatbertahan hidup. Semula, kesaksian ini hanyalah cara Souad menjelaskan status Marwan kepada Laetitia dan Nadia, dua putri dari perkawinannya dengan Antonio. Hasilnya tak sesederhana yang dibayangkan Souad. Burned Alivetelah diterjemahkan ke dalam 28 bahasa di 29 negara. Diam-diam Souad berharap buku ini tersebar sampai ke desa kecil diTepi Barat, Palestina. Ia ingin dunia tahu, pembunuhan-pembunuhan atasnama kehormatan itu masih terus berlangsung hingga kini.
## buku ini satu2nya buku yang setiap kalimatnya membuat aku ternganga dan berucap " Ya Allah"..buku yang menceritakan kalau harga seorang wanita lebih rendah dari seekor sapi. Gak terbayangkan di zaman serba modern begini masih ada wanita yang tersiksa...dianiaya...direndahkan..bahkan dibunuh 'atas nama kehormatan'...YOU MUST READ THIS BOOK !!!!
Cinta Sendiri ( by : Kahitna)
Kau ungkapkan kepadaku‘Kan ada saatnya nanti engkau milikku satu* Ku menunggu dalam bimbang
Adakah sesungguhnya aku Kasih yang kau inginkanReff: Biar aku pergi, bila tak juga pastiAdakah selama ini, aku cinta sendiriBiar aku menepi, bukan lelah menantiNamun apalah artinya cinta pada bayangan* * Pedih aku rasakanKenyataannya cinta tak harus s’lalu miliki
Jujur aku tak yakin bisaJalani hari tanpa dirimu ohh…Namun apalah artinya cinta pada bayanganBiar aku yang pergi,bila tak juga pastiAdakah selama ini aku cinta sendiri
Biar aku menepi
Namun apalah artinya cinta pada bayanganOh… pedih aku rasakanKenyataannya cinta tak harus s’lalu miliki## Memang paling menyakitkan saat cinta pada bayangan.Tidak mampu diraih. Hanya dapat dipandangi.Saat sinar mentari datang,bayangan itu akan menghilang dan sangat menyakitkan menyadari kalau selama ini kita hanya 'sendirian'.Setelah sekian lama kita menunggu..menunggu..menunggu..terus menunggu.Ternyata yang kita cintai hanya bayangan
Kegelapan
Kegelapan selalu melambangkan ketakutan...Kegelisahan...Namun kegelapan juga membawa harapanAku di kegelapan meringkuk dalam ketakutanDalam kegelisahanNamun tetap berharap akan sebuah munculnya bias cahaya
dentuman
dentuman pertama,
jalan kita bertemu
membuai kita dalam alunan cinta
bersama menganyam pelangi
bermandikan kemilau mentaridentuman kedua,
jalan kita terpisah
jiwa terkoyak
kata perpisahan tak pernah terucap
membeku bersama puing hatidentuman ketiga
jalan kita kembali bertemu
bersama berusaha memahami takdir
membangun kembali puing mimpi
meraih mentari pagidentuman keempat
angin memisahkan kita
menyisakan kerinduan tiada terperi
menyisakan penyesalan
hati terbenam dalam air matadentuman kelima
kita dipertemukan kembali
mengapa kita serasa dipermainkan hidup?
bertemu disaat jurang bernama 'kenyataan' terbentang
hanya mampu saling memandang
merobek hati melambungkan rindu
menyisakan lubang besar di puzzle hidupku
menangisi kenangan menyalahi segalanya
ingin ku hentikan waktu
cukup ! aku lelah
aku TERLUKA
aku tidak mampu kehilangan dia lagi
biarkan waktu terhenti
walau saat ini...
aku hanya mampu memandanginya dari kejauhan
tanpa mampu mendekapnya
meraihnya..
setidaknya aku bisa memandangnya
Hapuz Aku ( By : Nidji)
Kutuliskan kesedihan Semua tak bisa kau ungkapkan Dan kita kan bicara dengan hatiku Buang semua puisi Antara kita berdua Kau bunuh dia sesuatu Yang kusebut itu cinta Yakinkan aku Tuhan Dia bukan milikku Biarkan waktu waktu Hapus aku Sadarkan aku Tuhan Dia bukan milikkuBiarkan waktu waktuHapus aku# mengapa sulit sekali menghapus semua kenangan yang telah terukir atau hanya aku saja yang tidak rela melepaskan semua mimpi itu pergi ? bagaimana aku melepas kenangan itu jika kenangan itu adalah separuh jiwaku ? separuh hatiku ?
Suatu Tempat Bernama..MIMPI
Senyum diantara derai air mata,Merobek luka itu kembali berdarahAh ! Aku tersentak...Kembali tersentak..Pintu yang telah lama aku tutupHingga kuncinya pun telah kupatahkanKini terbuka...hancur hingga tak dapat kututup kembaliSemua rasa terbang menyatu dalam belaian pelangiKenapa masih saja pintu itu bisa terbuka ?Baru aku bisa melangkah...kini aku terdiamTidak mungkin merubah apa isi di dalam pintu ituRuangan itu tetap hangat oleh kenangan-kenanganKenangan yang hanya aku dan kamu yang tahuBegitu indah dibawah mentari musim semi
Betapa aku merindukan kehangatan ituSetelah melalui panjang dan kelamnya malam iniTernyata aku tetap si pengecut yang takut akan kenyataanAku tetap memilih dibuai mimpi-mimpi lagiImpian yang terpisah antara kenyataanImpian hanya punya aku dan kamu
Karena disitulah kita hanya mampu bersamaBergandengan tangan dibawah mentariDuduk berpelukan dibawah mentari jinggaTidak ada yang lain disana,,,hanya aku dan kamuDi suatu tempat yang bernama "MIMPI"
Meninggalkan Semua Jauh Di Belakang..
Meninggalkan semua jauh dibelakangMenahan perihMenutup lukaMenghapus air mataMeninggalkan semua jauh dibelakangMenutup pintu hatiMembekukan kenanganMenebar asa ke depanMeninggalkan semua jauh dibelakangTerjaga dari tidur panjangAkhir sebuah impianMenghadapi kenyataanMeninggalkan semua jauh dibelakangGariskan sebuah senyumDendangkan semangatMenari di bawah mentariMeninggalkan semua jauh dibelakang...
Usai Hujan Sore Tadi...
Melamunkan mu ditemaram sudut sisi kamarDimana hiruk pikuk tertinggal jauh dibelakangUsai hujan sore tadi...Ketika bintang lari bersembunyiKetika bulan enggan menampakkan diriUSai hujan sore tadi...Ketika hati tertambat olehmuKetika perasaan ingin berlari memelukmuUsai hujan sore tadi...Tatkala senyummu merajai dan bertahta dibenakkuTatkala badai kerinduan kembali merajaiUsai hujan sore tadi...Di saat aku duduk sendiriMelepasmu pergi dengan membawa separuh jiwakuUsai hujan sore tadiBersimpuhku mendekap sunyiBerselimut impian tentang keabadianUsai hujan sore tadi..Ketika melamunkanmu ditemaram sisi kamarDimana hiruk-pikuk tertinggal jauh dibelakang..# From someone-thankz for the memories that you gave me. Kita pernah tertawa bersama dibawah kelembutan belaian Sang Mentari musim semi. Kita pernah menangis berpelukan dalam dinginnya hujan dimala hari. Kamu begitu percaya akan adanya mentari pagi di panjangnya malam ini. Tapi aku memilih tidak mempercayainya dan melepaskan pelukanmu. Maafkan aku....ternyata kamu benar ! Kamu selalu benar...
Tanpa 'Titik'
Dalam rentan waktu semua sudah berlalu,Cerita 'kita' telah usang menjadi sejarah hidupMeninggalkan prasasti dalam hati aku dan kamuMembiaskan luka kepedihanMenyiratkan tawa ceria masa laluAir mata telah mengkristal..Membekukan asa perlahan-lahanMengunci ruang pintu hati tanpa kunci tuk membukanya kembaliMembendung semua kerinduan disanaMenguncinya dengan lukaSetiap jengkal luka akan sembuhAkankah bekasnya ikut menghilang ?Mengais selimut kelamMencari bias guratan cahaya pagi menyusup diantara lukaMembasuh perih dengan butiran embun pagiAh !Benarkah cerita itu sudah usang ?Ataukah kita yang meninggalkan cerita itu tanpa penyelesaian ?Hingga tak ada perih yang lebih mendalam ?Ataukah kita yang terlalu pengecut untuk berjuang dulu ?Meninggalkan semua membeku oleh waktu tanpa 'titik'
Mungkin suatu saat nanti aku akan kembali tegar...kembali berdiri tegak di kedua kakiku.Mungkin suatu saat aku akan mampu menatapnya tanpa air mata mengalir dipipiku.Mungkin suatu hari aku akan mampu berkata 'kamu adalah masa laluku'.Mungkin suatu saat aku bisa merelakan impianku bertahun-tahun akannya hancur seperti hati ditarik paksa dari ragaku.Tapi tidak sekarang. Sekarang aku adalah raga yang hancur olehnya. Luka-luka itu terasa menyakitkan. Tiada hari tanpa aku menangis akan dia.Sekarang ini aku hanya sosok menyedihkan…sosok bodoh yang terlukai impian…akhirnya aku merasakan luka2 itu..luka yang selama ini aku biarkan..karena dulu aku kebal…mati rasa…sekarang aku merasakan luka2 itu menyakitkan….sangat menyakitkan.Sekarang biarkan aku sendiri...menangisi cintaku....menangisi hancurnya impianku...menangisi kenangan akan dia